Terjebak perasaan bukanlah hal remeh.
Tak banyak orang mampu ambil kendali atas dirinya.
Itulah mengapa Alloh Ta’ala menitipkan akal.
✨✨✨

Begitu tak terbatasnya cinta Alloh kepada setiap makhluk-Nya.
Meskipun tak pernah berbalas sebanding.
Atau bahkan salah kita artikan.
🍁🍁🍁

Balaslah cinta-Nya dengan selalu bergantung pada-Nya.
Pasrahkan diri, akui kelemahan diri.
Sadari bahwa kita kecil dan tak berdaya.
🍀🍀🍀

يَا مُقَلِّبَ القُلُوْبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِيْنِكَ

“Wahai Zat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.”
🪷🪷🪷

وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ ۝٢١٦

“… Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. 2 : 216)

2 thoughts on “Menuju Ramadhan”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *